Tugas
Kuliah Simpel
Senin,
04 Mei 2020
SIMULASI
DAN PEMODELAN_FATHUR AKMAL_SIMPEL_F1
PEMODELAN
SIMULASI
Nama : Fathur Akmal
. Nim
: 201531224
Simulasi
dan Pemodelan Sistem Persediaan Pada Perusahaan Retail
Dengan
Metode Sistem Dinamik
(Studi
Kasus : Distribution Center Hypermart Surabaya)
Simulasi.
Simulasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penggambaran suatu
sistem atau proses dengan peragaan berupa model statistik atau pemeranan.
Dengan begitu simulasi merupakan tiruan dari sebuah sistem dengan menggunakan
model untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja sistem.
Permasalahan
logistik yang sering kali terjadi pada perusahaan retail adalah kurangnya
jumlah pasokan barang yang tersedia digudang dibandingkan dengan jumlah
permintaan. Selain dampak jangka pendek berupa penurunan angka penjualan
barang, dampak jangka panjang dari permasalahan ini adalah berkurangnya
pelanggan. Kedua belah pihak antara produsen dan pengecer harusnya mulai
memahami bagaimana dan mengapa Out Of Stock (OOS) ini bisa terjadi, sehingga
dapat dicegah atau diminimalkan. Sistem persediaan menjadi salah satu hal yang
penting dan perlu diperhatikan dalam sebuah perusahaan karena persaingan yang
semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk mengelola semua sumber daya yang
dimilikinya secara optimal, efektif, dan efisien supaya perusahaan dapat
menghasilkan dan menawarkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen
untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya dan dapat semakin
berkembang.
Dengan
memanfaatkan metode simulasi sistem dinamik permasalahan Out of stock khususnya
pada perusahaan retail ini bisa dimodelkan dilihat dari berbagai faktor yang
mempengaruhi seperti kurangnya produksi pabrik, keterlambatan distribusi,
lonjakan permintaan konsumen, dan lain sebagainya. Pembuaatan pemodelan metode
sistem dinamik digunakan untuk melihat keterkaitan antar faktorfaktor yang
berpengaruh serta melakukan analisa perbaikan menggunakan skenario-skenario
untuk melihat dampak yang ditimbulkan.
Dengan
adanya pemodelan tersebut maka dapat dilakukan analisa untuk mencegah atau
meminimalkan terjadinya Out of stock dengan memiliki perencanaan persediaan
yang tepat sehingga diharapkan dapat mengurangi kerugian yang dialami oleh
perusahaan. Serta dapat melakukan perbaikan sistem dan alur distribusi barang
menggunakan skenario – skenario yang dibuat. Kata Kunci:retail, sistem dinamik,
simulasi, out of stock, persediaan
I.
PENDAHULUAN
P
ERKEMBANGAN
dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan perkembangan teknologi telah
membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi indonesia. Hal ini
terlihat dengan adanya persaingan yang ketat dalam dunia usaha, baik
perdagangan maupun perindustrian, serta adanya peningkatan tuntutan konsumen
akan produk atau barang yang dikonsumsinya.Persaingan yang semakin ketat
mengharuskan perusahaan untuk mengelola semua sumber daya yang dimilikinya
secara optimal, efektif, dan efisien supaya perusahaan dapat menghasilkan dan
menawarkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dengan kualitas
tinggi pada harga yang memadai untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya
dan dapat semakin berkembang
Persediaan
adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih
lanjut. Setiap perusahaan baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun
perusahaan besar, tak terkecuali perusahaan yang bergerak di bidang distribusi
selalu dituntut untuk dapat mengendalikan persediaan dari produk yang dimiliki.
Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah persediaan dengan jumlah
permintaan konsumen.
Kehabisan
persedian barang (Out of stock) adalah kondisi dimana sebuah perusahaan
pengecer kehabisan barang untuk di taruh pada rak jualan. Hal ini telah lama
menjadi permasalahan yang mengganggu pihak produsen dan juga pengecer. Akibat
yang ditimbulkan dari kejadian out of stock ini jauh lebih besar dari sekedar
kehilangan penjualan dari item-item tertentu namun dalam jangka waktu panjang
permsalahan yang sangat mungkin terjadi adalah kehilangan pelanggan Saat
pelanggan mendapati bahwa barang yang ada di daftar belanja mereka tidak ada,
maka reaksi yang paling mungkin terjadi adalah pelanggan tersebut beralih pada
produk lain yang available yang artinya pihak produsen kehilangan penjualan dan
memberikan peluangan untuk kompetitor, atau pelanggan akan memilih untuk
membeli ke tempat yang lain yang artinya pihak pengecer kehilangan penjualan.
Dalam jangka panjang pelanggan kemungkinan besar akan menentukan secara
permanen aktivitas belanja mereka, apakah mereka memilih berpindah produk atau
berpindah tempat belanja. Selain itu, OOS ini bisa merusak sinyal permintaan
dan juga akan mempengaruhi perencanaan pasokan di masa depan.
Fokus
pengerjaan tugas akhir ini adalah pada barangbarang yang dilayani DC
Hypermart Surabaya dan demand nya paling tinggi serta peluang terjadinya Out Of
Stock cukup besar, yaitu Biore BodyWash 450 ml, Attack easy detergen 1.2 kg,
Downy Pewangi pakaian 1 L,Shampo Pantene Pro-v 200 ml, dan tissue paseo
softpack 250 sheets.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Sistem persediaan
Baroto
(2002) mendefinisikan sistem persediaan sebagai suatu mekanisme mengenai
bagaimana mengelola masukan-masukan yang sehubungan dengan persediaan menjadi
output, dimana untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar
tertentu. Mekanisme sistem ini adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang
memonitor tinkat persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan
persediaan harus diisi dan berapa pessanan harus dilakukan.
Gambar
1 Sistem Q (Yamit,1999)
Sistem
persediaan bertujuan menetapkan dan menjadin terjadinya sumber daya yang tepat,
dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Atau dengan kata lain,
sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melalui
penentuan apa, berapa dan kapan pesanan dilakukan secara optimal
(Handoko,2000)
B.
Peran dan Fungsi Persediaan
Menurut
Sumayang (2003) terdapat tiga alasan mengapa persediaan diperlukan :
1.
Menghilangkan pengaruh ketidakpastian. Untuk menghadapi ketidakpastian, pada
sistem persediaan diterapkan persediaan darurat yang dinamakan safety
stock.
2.
Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian.
Tujuan
ini memberikan kemudahan untuk :
-
Memberikan kemungkinan untuk menyebarkan dan meratakan beban biaya investasi
pada sejumlah produk
-
Memungkinkan penggunaan satu peralatan untuk menghasilkan bermacam-macam jenis
produk
3.
Mengantisipasi perubahan pada Demand dan Supply
Persediaan
disiapkan untuk menghadapi beberapa kondisi yang menunjukkan perubahan Demand
dan Supply:
-
Bila ada perkiraan perubahan harga dan persedian bahan baku.
-
Sebagai persiapan menghadapi promosi pasar, dimana sejumlah besar barang jadi
disimpan menunggu penjualan tersebut.
C.
Kebijakan Pengendalian Persediaan
Pengendalian
persediaan adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang
dikehendaki (sumayang, 2003). Sedangkan pengertian pengendalian persediaan
menurut Pardede (2003) adalah segala tindakan yang dilakukan untuk mengusahakan
tersedianya barang sediaan dalam jumlah tertentu pada satu titik waktu
tertentu.
Menurut
Assauri (2000), pengendalia persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan
tingkat dan komposisi dari persediaan parts, bahan baku dan barang hasil atau
produk, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan
serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien.
Kebijakan pengendalian persediaan barang meliputi permalan permintaan,
penentuan jumlah pemesanan ekonomis, leadtime, safety stock dan reorder
point.
D.
Konsep Permodelan dan Simulasi
Simulasi
merupakan suatu teknik meniru operasioperasi tau proses-proses yang terjadi
dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh
beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara
ilmiah.
Simulasi
adalah proses yang diperlukan untuk operational model, atau penganan model
untuk meniru tingkah laku sistem yang sesungguhnya. Ini meliputi berbagai
kegiatan seperti pengunaan diagram alir dan logikan komputer, serta penulisan
kode komputer dan penerapan kode tersebut pada komputer untuk menggunakan
masukkan dan menghasilkan keluaran yang diinginkan. Pada prakteknya, modeling
dan simulasi adalah proses yang berhunngan sangat erat, dan beberapa penulis
membuat batasan simulasi yang mencakup modeling. Langkah-langkah melakukan
simulasi :
1.
Pendefinisian sistem. Langkah ini meliputi : penentuan batasan sistem dan
identifikasi variabel yang signifikan.
2.
Formulasi model: merumuskan hubungan antar komponen-komponen model.
3.
Pengambilan data: identifikasi data yang diperlukan oleh model sesuai dengan
tujuan pembuatan model.
4.
Pembuatan model. Dalam penyusunan model perlu disesuaikan dengan jenis bahasa
simulasi yang akan digunakan
5.
Verfikasi model : proses pengecekan terhadap model apakah sudah bebas dari
error.
6.
Validasi model merupakan proses pengujian terhadap model apakah model yang dibuat
sudah sesuai dengan sistem nyatanya. Yaman Barlas dalam jurnalnya yang berjudul
“Multiple Test for Validation of Systems Dynamics Type of Simulation Model”,
menjelaskan dua cara pengujian yaitu:
a.
Perbadingan Rata-Rata (Mean Comparison)
S A E1 A
S
nilai_rata rata_hasil _ simulasi
A
nilai_rata rata_data
Model
dianggap valid bila E1 5%
b. Perbandingan Variasi Amplitudo
(%
ErrorVariance)
Ss
Sa
Dimana:
E2 Sa
Ss
= standard deviasi model Sa = standard deviasi data
Model
dianggap valid bila E2 30%
7.
Setelah model valid maka langkah selanjutnya adalah membuat beberapa skenario
(eksperimen) untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai dengan keinginan.
(Suryani,
2006)
E.
Sistem Dinamik
Sistem
dinamik pertama kali diperkenalkan oleh jay W. Forrester pada tahun 1950-an,
merupakan suatu metode pemecahan masalah-masalah kompleks yang timbul karena
adanya kecenderungan sebab-akibat dari berbagai macam variable di dalam sistem.
Metode sistem dinamik pertama kali diterpakan pada permasalahan manajemen
seperti fluktuasi inventori, ketidakstabilan tenaga kerja, dan penurunan pangsa
pasar suatu perusahaan.
Dari
model sistem dinamik dalam bentuk diagram kausatik dibangun Flow Diagram untuk
mengambarkan variabel-variabel simulasi dan parameterisasi serta formulasi
model untuk siap disimulasikan(Erma Suryani, 2011). Variabel dalam sistem
dinamik digambarkan pada tabel 1
Table
1 Variabel Sistem Dinamik
III.
METODE PENELITIAN
A. Pengumpulan
Data
Pada
tahap ini, dilakukan pengumpulan data yang berupa data yang di dapatkan dari
hasil survey yang dilakukan sebanyak 3 kali di DC Hypermart cabang Surabaya
disesuaikan dengan kebutuhan analisa permasalahan yaitu data-data yang
berkaitan dengan alur persediaan barang yang ada di DC. Data yang diperoleh
antara lain :
1.
data pesanan store (tahun 2013)
2.
data barang (tahun 2013)
3.
data persediaan (tahun 2013)
4.
data jumlah order supplier
5.
data pengiriman
6.
data supplier
7.
data store yang dilayani
Gambar
2. Metodologi Penelitian
B.
Perancangan Model
Pada
tahap ini dilakukan perancangan awalmodel sistem menggunakan diagram kausatik
untuk melakukan analisa sebab akibat dari semua faktor-faktor yang mempengaruhi
perencanaan persediaan pada DC Hypermart cabang Surabaya. Faktor-faktor yang
dipakai adalah faktorfaktor umum yang terlihat pada saat proses analisa awal,
belum memperlihatkan faktor-faktor lain yang mungkin akan ditemukan pada saat
proses pengerjaan dan survey lapangan. C. Pembuatan Skenario dan Analisis
Hasil
Tahapan
ini adalah tahapan yang menampilkan hasil simulasi dan analisa dari skenario
yang telah dilakukan serta memberikan kesimpulan atas hasil penelitian. Selain
itu juga pada tahap ini diberikan saran untuk pengembangan dan perbaikan
penelitian selanjutnya. Hasil dari pembuatan model awal akan dilakukan proses
pembuatan skenario-skenario yang selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap
hasil skenarioskenario tersebut apakah sudah sesuai dengan tujuan awal
pembuatan model.
IV.
MODEL DAN IMPLEMENTASI
A.
Perancangan Model
Pemodelan
menggunakan metode simulasi sistem dinamik ini dibagi menjadi tahapan-tahapan
sesuai dengan penjelasan pada studi liteartur di BAB II. Tahapan–tahapan yang
harus dilakukan antara lain adalah :
a.
Diagram kausatik
b.
Diagram Flow
c.
Verifikasi Model
d.
Validasi Model
e.
Skenario Model
Pemodelan
dan simulasi pada penelitian in digunakan untuk memodelkan sistem perencanaan
persediaan pada distribution center Hypermart Surabaya. Produk yang dipilih
adalah 5 (lima) barang paling diminati dan paling sering terjadi kekurangan
persediaan (out of stock) yang didistribusikan oleh Distribution center
Hypermart di Surabaya. Hasil simulasi tersebut diharpakan dapat membantu
perusahaan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan guna mengurangi
terjadi kekurangan stok yang berpengaruh pada penurunan jumlah profit
perusahaan.
B.
Diagram Kausatik
Interpretasi
awal dari pengembangan model ini adalah pengembangan model yang digambarkan
melalui Diagram Kausatik (Causal Loop Diagram). Hasil pemodelan diagram
kausatik untuk Distribution Center Hypermart Surabaya dapat dilihat pada gambar
berikut ini.Diagram kausatik (Causal Loop Diagram)adalah diagram yang
menjelaskan tentang pola perilaku hubungan antar masing-masing variable yang
saling mempengaruhi, baik mempengaruhi dari segi positif(+) maupun negatif(-).
Gambar
2 Causal Loop Diagram
C.
Flow Diagram
Pada
diagram flow ini terdapat variabel-variabel model sistem dinamik yang akan
memudahkan pembuat model dalam merancang skenariosasi serta melakukan analisis
dari hasil yang dikeluarkan. Gambar absnamenjelaskan tentang alur proses aliran
barang mulai dari supplier sampai masuk gudang dan didistribusikan ke pada
store-store. Hal-hal yang harus dilakukan dalam membuat Diagram Flow adalah
:
1.Level Merupakan
faktor-faktor yang nilainya mengalami peruabahan dari waktu ke
waktu
2. Rate Merupakan faktor
yang menentukan laju penambahan dan pengurangan level .
3.Variabel Bantu Merupakan
faktor-faktor lain yang menjadi parameter penentu dalam menentukan sistem
persediaan di Distribution Center Hypermart Surabaya
Diagram
Flow dari sistem persediaan barang di Distribution Center Hypermart Surabaya
dibuat untuk menggambarkan alur sistem persediaan barang di gudang mulai dari
pemesanan ke supplier sampai pendistribusian ke store-store seperti yang
terlihat pada gambar 3.
Untuk
dapat memastikan bahwa model sesuai dengan kondisi saat ini , maka dilakukan
validasi dengan hasil seperti pada tabel 2. Dari tabel tersebut ditampilkan
bahwa seluruh nilai Mean Comparison <5% dan nilai Error Variance <30%
sehingga model dinyatakan valid.
Table
2 Validasi Base Model
Produk
Variabel Mean
Comparison
(< 5 %)
Error
Variance
(<
30 %)
1
Inventory/month 1.95% 10.02%
Actual shipment 2.68%
6.19%
Order To
Supplier 0.77% 3.28%
Order
From Store 3.38% 23.13%
2 Inventory/month
3.42% 5.16%
Actual shipment 3.76%
24.21%
Order To
Supplier 1.26% 1.73%
Order
From Store 0.10% 14.90%
3
Inventory/month 1.32% 8.88%
Actual shipment 1.14% 0.44%
Order To
Supplier 2.27% 0.41%
Order
From Store 2.40% 20.70%
4
Inventory/month 3.32% 6.95%
Actual shipment 2.27%
17.34%
Order To
Supplier 1.36% 3.01%
Order
From Store 0.88% 1.44%
5
Inventory/month 0.57% 6.76%
Actual shipment 1.25%
27.43%
Order To
Supplier 1.66% 14.43%
Order
From Store 3.05% 0.79%
Gambar
3 Stok & Flow Diagram 1 item produk
V.
PEMBUATAN SKENARIO DAN ANALISIS HASIL
Tahapan
selanjutnya adalah melakukan skenariosasi untuk memberikan usulan perbaikan
sesuai dengan tujuan dari pembuatan sistem dinamik dari sistem perencanaan
persediaan barang DC Hypermart Surabaya. Setelah melalui tahap verifikasi dan
validasi model, maka langkah selanjutnya adalah tahap pembuatan skenario yang
sesuai dengan tujuan tugas akhir. Skenario yang akan dibuat ada 4, yaitu
economic order, Decrease Order Store, Increase Actual Shipment, dan skenario
gabungan dari 3 skenario
sebelumnya
sebagai Combine Scenario. Gambar 4 menunjukkan perubahan struktur diagram stok
& flow setelah dilakukan proses skenariosasi.
Skenario
1 (Economic Order) : Tujuan dari skenario ini adalah untuk meminimalisir jumlah
barang digudang guna menekan biaya penyimpanan gudang. Menggunakan teori
Economic order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah nilai order yang paling
otimal.
Skenario
2 (Decrease Order Store): Tujuan dari skenario ini adalah untuk mengurangi
jumlah permintaan toko ke DC guna meminimalisir tingkat perbedaan volume barang
yang datang yang terkadang tidak sesuai dengan jumlah pemesanan yang dilakukan
sehingga menyebabkan terjadi out of stock. Menggunakan Teori Cross Docking
untuk mengurangi jumlah catatan permintaan toko yang masuk ke Distribution
Center.
Skenario
3 (Increase Actual Shipment): Tujuan dari skenario ini adalah mengurangi dampak
yang ditimbulkan dari backlog sehingga dapat meminimalisir terjadi out of stock
pada DC.
Skenario
4 (Combine Skenario): Merupakan Skenario
Gabungan
dari tiga skenario sebelumnya.
Gambar
9 Hasil Skenario Produk 5
VI.
KESIMPULAN/RINGKASAN
Beberapa
Hal yang menjadi kesimpulan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
1.Pemodelan
sistem dinamik telah dilakukan pada sistem persediaan barang Distributin Center
Hypermart Surabaya dengan tahapan : a. Identifikasi Permasalahan
b.
Identifikasi sistem
c.
Pembuatan model konseptual d.Formulasi model
e.
Verifikasi dan validasi model
f.
Pembuatan skenario
Gambar 4 Perubahan struktur diagram setelah dilakukan proses skenariosasi
g. Implementasi dan analisa hasil skenario
2.
Sistem persediaan barang pada DC retail sangat
Hasil
Skenario untuk tiap produk tergamar pada grafik gambar dipengaruhi oleh
banyakya jumlah permintaan
5
sampai gambar 9
dari
toko dan banyak jumlah pengiriman yang dilakukan oleh supplier atau
distributor. Selain itu keakuratan peramalan permintaan juga sangat
mempengaruhi jumlah order
barang yang berdampak pada jumlah
pengiriman barang. Apabila pihak gudang/DC melakukan prediksi pemesanan
maka sangat besar
terjadinya kemungkinan Out
of stock yang
juga
dipengaruhi
oleh supplier backlog dan atau keterlambatan pengirman (Shipment Delay).
3.Model
yang digunakan pada tugas kahir ini telah valid karena telah memnuhi syarat
nilai maksimal error E1 sebesar kurang dari 5% dan error E2 sebesar kurang dari
30% sehingga model ini dapat digunakan aebagai acuan untuk
Gambar
6 Hasil Skenario Produk 2 melakukan simulasi persediaan barang pada DC
Hypermart Surabaya dan dapat dijadikan sebagai referensi dalam menentukan
sebuah kebijakan.
4.
Untuk dapat memberikan usulan perbaikan sistem, maka dilakukan pembuatan dan
penerapan skenario untuk mengurangi terjadinya out of stock yang juga
berpengaruh pada keuntungan yang di dapatkan oleh perusahaan. Skenariosasi yang
dilakukan memberikan dampak yang berbeda-beda untuk tiap produk analisa yang
dipilih. Skenariosasi yang dilakukan antara lain adalah Economic Order,
Decrease order Store, Increase Actual Shipment, dan Combine
Scenario.
a.Produk
1 (Biore BodyWash 450 ml) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini
adalah hasil skenario ke 3 Increase Actual Shipment dengan nilai rata-rata
inventory perbulan nya mencapai 3183 item dan kenaikan keuntungan yang di
dapatkan sebesar 31%
b.Produk
2 (Attack Easy Detergen 1.2 kg) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini
adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata
inventory perbulan nya mencapai 839 item
dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 29%
c.Produk
3 (Downy Pewangi Pakaian 1 L) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah
hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory
perbulan nya mencapai 3856 item dan
kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 12%
d.Produk
4 (Shampo pantene Pro-V 200 ml) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini
adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata
inventory perbulan nya mencapai 739 item
dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 4,7%
e.Produk
5 (Tissue Paseo Softpack 250 sheets) Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini
adalah hasil skenario ke 1 Economic Order
dengan
nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 418 item dan kenaikan
keuntungan yang di dapatkan sebesar 64%
5.
Dari hasil skenariosasi yang telah dilakukan, yang paling memberikan hasil
optimal untuk tiap-tiap produk adalah skenario 1 Economic Order, yaitu skenario
untuk menentukan jumlah order paling ekonomis yang bisa dilakukan oleh DC agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal namun juga meminimalisir terjadinya out of
stock. Karena menambah jumlah persediaan dalam jumlah yang berlebihan hanya
akan menambah beban biaya penyimpanan yang juga akan mengurangi kentungan yang
di dapatkan perusahaan.
UCAPAN
TERIMA KASIH
Terima
kasih kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayahnya. Serta seluruh pihak
yang mendukung penelitian ini, Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi
Informasi, ITS, teman-teman serta keluarga yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan yang besar.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahyari,
A. (1999). Efisiensi Persediaan Bahan, Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE
UGM.
Goncalves,
P., & Arango, S. (2010). Supplier Capacity Decisions Under Retailer
Competition and Delays: Theoretical and Experimental Results†. 28th
International Conference of the System Dynamics Society.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar