PEMODELAN SISTEM ANTRIAN GERBANG TOL
Dapat kita ketahui bahwa volume kendaraan yang melewati Gerbang Tol dapat dikategorikan dalam jumlah yang banyak setiap harinya, pada khususnya di gerbang tol yang merupakan salah satu gerbang tol yang dikategorikan padat atau merupakan pintu akses para wisatawan yang akan masuk ke kota tersebut. Hal ini membuat sering terlihat antrian yang cukup panjang terutama di jam sibuk pada saat pagi dan menjelang sore hari. Fenomena ini terjadi dikarenakan sistem pelayanan yang dimilki masih belum maksimal terutama jika kita lihat dari jumlah gardu tol dan juga pelayanan yang diberikan oleh operator.
Kasus antrian kendaraan yang terjadi di gerbang tol dapat di modelkan serta di implementasikan ke dalam sebuah program simulasi komputer, sehingga dapat diterapkan untuk problem antrian. Dengan program aplikasi ini kita dapat membuat simulasi arus kendaraan di gerbang tol. Analisa sederhana mengenai berbagai kondisi arus kendaraan pun dapat dikerjakan dengan program ini. Sehingga ukuran performansi sistem antrian Gerbang Tol dapat diobservasi diantaranya waktu mobil menunggu dalam antrian dan juga jumlah mobil dalam antrian.
Pemodelan sistem antrian di gerbang tol ini dapat digunakan untuk mengetahui dan mengukur performansi dari gardu tol Exit di Gerbang Tol, dan kemudian pula dapat memberikan usulan perbaikan untuk dapat meningkatkan performansi dari pelayanan Gerbang Tol.
Model Antrian
Gambar 1 Model antrian kendaraan di gerbang tol
Dalam bentuknya yang mendasar suatu sistem antrian dapat digambarkan dengan sebuah model yang terdiri dari komponen antrian dan komponen pemroses. Untuk kasus antrian di gerbang tol, panjang komponen antrian ditentukan oleh berbagai faktor seperti kondisi fisik jalan raya, kondisi fisik kendaraan, perilaku pengguna jalan raya dan arus kendaraan di jalan tol. Kondisi jalan raya yang buruk atau penyempitan jalan dapat menimbulkan antrian yang panjang. Kelayakan kendaraan juga sangat mempengaruhi situasi antrian, misalnya: mobil tua yang sudah tidak layak pakai akan dapat memperlambat arus kendaraan apabila tetap dipaksakan untuk digunakan di jalan tol. Perilaku pengemudi yang kurang mentaati peraturan berkendara di jalan tol juga dapat memperlambat arus kendaraan. Bahkan, tidak jarang kebiasaan para pengemudi yang jelek ini dapat menyebabkan kemacetan total pada saat terjadi kecelakaan.
Komponen pemroses berfungsi menentukan cepat lambatnya sebuah kendaraan masuk ke dalam atau keluar dari antrian. Dalam kasus antrian di gerbang tol kecepatan pemrosesan ini sangat dipengaruhi oleh kecekatan petugas melayani transaksi pembayaran tol, kecepatan mesin/hardware pemroses dan kehandalan software yang mendukung proses di gerbang tol.
Dalam implementasinya ke dalam program software, sifat-sifat kedua komponen antrian terutama ditentukan oleh dua parameter berikut: panjang (kapasitas) antrian l dan waktu pemrosesan t. Selain kedua faktor l dan t, arus kendaraan yang menjadi indikator kemacetan lalu lintas ditentukan pula oleh jumlah jalur m sebelum gerbang tol, jumlah gerbang tol g dan jumlah jalur n sesudah gerbang tol [Lie97]. Dalam gambar 1 ditampilkan sebuah sistem antrian di gerbang tol yang terdiri dari jalur m = 1, n = 1 dan g = 3.
Dalam simulasi sederhana ini dapat dilihat tingkat penumpukan kendaraan. Kecepatan waktu pelayanan sangat berpengaruh, sehingga dapat meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan yang ditentukan oleh waktu pemrosesan di gerbang tol. Waktu pemrosesan atau waktu pelayanan tersebut merupakan rasio antara waktu masuk di gardu gerbang tol dan waktu keluar dari gerbang tol.
Gambar 2 Simulasi Model Antrian Gerbang Tol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar